DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
A.
Pendugaan Parameter................................................................................. 2
B.
Aplikasi Pendugaan Parameter.................................................................. 3
BAB III
PENUTUP................................................................................................................ 9
A.
Kesimpulan................................................................................................... 9
B.
Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti
yang kita tahu, semua aspek seumur hidup meminta data, jadi tidak tutup
menunggu akan keberadaan besar data (jumlah data yang sangat banyak). Hal
tersebut tentu saja meminta suatu metode yang tepat agar dapat mengolah data
dengan akurat dan efisien.
Maka
dari itu makalah ini tidak hanya sekedar untuk memenuhi tugas mata kuliah
statistik saja, namun juga menerangkan sebuah metode untuk mengukur sebuah data
yaitu metode Pendugaan Parameter.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan pendugaan
parameter?
2.
Apa aplikasi pendugaan parameter?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendugaan Parameter
Untuk
mengetahui ukuran populasi atau disebut dengan parameter biasanya seorang peneliti
mengukurnya tidak secara langsung melainkan dengan cara mengambil sebagian
kecil dari populasi (disebut dengan sampel) kemudian megukurnya. Selanjutnya
hasil pengukuran sampel digunakan untuk
“menduga” ukuran sebenarnya (ukuran populasi atau parameternya).
Dari sinilah
berasal istilah “pendugaan paramter” secara umum parameter yang diduga ialah
nilai tengah (mean),proposi, atau ragam masing masing.
Karena nilai
parameter tidak bisa ditentukan kepastiaannya 100% maka di kenal dengan
istilah Selang Kepercayaan (Convidence
Interval) yaitu ukuran yang menunjukan nilai parameter yang asli mungkin
berada. Selang kepercayaan 95% artinya kita percaya bahwa 95% sampel yang kita
ambil akan memuat nilai parameter aslinya.
·
Pendugaan parameter diwujudkan dalam
pembentukan selang kepercayaan, karena hampir tidak pernah ditemukan nilai
statistik tepat sama dengan nilai parameter.
·
Melakukan estimasi terhadap
nilai dugaan/taksiran suatu parameter tertentu, karena pada umumnya nilai
parameter suatu distribusi tidak diketahui.
Contoh : Seorang calon dalam
suatu pemilihan ingin menduga proporsi sebenarnya dari pemilih yang akan
memilihnya, dengan cara mengambil 100 orang secara acak untuk ditanyai
pendapatnya. Proporsi pemilih yang menyukai calon tersebut dapat digunakan
sebagai dugaan bagi proporsi populasi yang sebenarnya.
B.
Aplikasi Pendugaan Parameter
1.
Metode Pendugaan Klasik
Statistik
yang digunakan
untuk memperoleh sebuah dugaan bagi parameter populasi
disebut penduga
atau fungsi keputusan. Sedangkan
adalah sebuah
nilai dugaan berdasarkan sampel acak berukuran n.



Misal : Fungsi
keputusan S2 (yang
merupakan fungsi dari sampel acak yang bersangkutan) adalah suatu penduga bagi
, sedangkan nilai dugaan s2 merupakan “realisasinya”.

Sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh
penduga :
a.
Takbias
Statistik
dikatakan
penduga takbias bagi parameter
bila
.



b.
Efisien
Diantara semua
kemungkinan penduga takbias bagi parameter
, yang ragamnya terkecil adalah penduga paling efisien
bagi
.


Dugaan parameter dapat dibagi menjadi :
a.
Dugaan Titik
Menentukan suatu bilangan
tunggal berdasarkan sampel sebagai penduga dari parameter.
b.
Dugaan Selang
Menentukan suatu interval nilai yang
dengan peluang tertentu, (1-a), diharapkan memuat parameter q yang
diduga.
Jika q parameter
populasi, dugaan selang dapat dinyatakan dengan : (untuk 0 < a <
1)

Selang
, yg dihitung dari sampel yg terpilih, disebut selang
kepercayaan / interval keyakinan / confidence
interval 100(1-a)% untuk parameter tersebut. nilai pecahan 1-a
disebut koefisien kepercayaan / derajat kepercayaan / tingkat keyakinan
(konfidensi).

2.
Metode Pendugaan
Mean
Penduga titik bagi
mean populasi m adalah statistik
. Bila
adalah mean
sampel acak berukuran n yang diambil dari suatu populasi dengan ragam s2
diketahui maka selang kepercayaan 100(1-a)% bagi
m adalah



dengan
adalah nilai z
yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva normal standard adalah
.


CATATAN : Jika s2 tidak
diketahui, tetapi sampel berukuran besar (n≥30), s2 dapat
diganti dengan s2.
Adapun penduga selang kepercayaan 100(1-a)% bagi
m untuk
sampel kecil (n<30); bila s2 tidak diketahui
adalah

dengan
adalah nilai t
yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva seluas
.


Ukuran Sampel
Bagi Pendugaan m
Bila
digunakan untuk menduga m, kita yakin
100(1-a)% bahwa galatnya tidak akan melebihi
. Seringkali kita ingin mengetahui berapa besar sebuah
sampel harus diambil agar galat dalam menduga m tidak melebihi
suatu nilai tertentu e. Ini berarti
kita harus menentukan n sehingga
= e.



Jadi, bila
digunakan untuk menduga m, kita yakin
100(1-a)% bahwa galatnya tidak akan melebihi suatu nilai
tertentu e, bila ukuran sampelnya
diambil sebesar


Bila hasilnya
bernilai pecahan, harus dibulatkan ke bilangan bulat berikutnya yang lebih
besar. Jika ragam populasi tidak diketahui,
suatu sampel awal berukuran n³30 dapat diambil untuk memberikan dugaan bagi s.
3.
Pendugaan Selisih Dua Mean
Bila
kita mempunyai dua populasi saling bebas dengan mean m1
dan m2
dan ragam s12 dan s22 maka penduga titik
bagi selisih antara m1 dan
m2 diberikan oleh
statistik
. Bila
dan
masing-masing
adalah mean sampel acak bebas berukuran n1 dan n2 yang
diambil dari populasi dengan ragam s12 dan s22 diketahui, maka
selang kepercayaan 100(1-a)% bagi m1-m2
adalah




dengan
adalah nilai z
yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva normal standard adalah
.


CATATAN : Jika s12 dan s22 tidak
diketahui, tetapi n1 dan n2 lebih besar dari 30, maka s12 dan s22 dapat
diganti dengan s12 dan s22.
Adapun penduga
selang kepercayaan100(1-a)% bagi m1-m2 untuk
sampel kecil; bila s12=s22 tapi
nilainya tidak diketahui adalah

dengan derajat
bebas untuk distribusi t = v =n1 + n2 – 2 dan

Selang kepercayaan
100(1-a)% bagi m1-m2 untuk
sampel kecil; bila s12¹s22 tapi
nilainya tidak diketahui

dengan derajat bebas untuk distribusi t
adalah

Bila kita mempunyai dua populasi yang
tidak saling bebas (berpasangan), selang kepercayaan 100(1-a)% bagi
mD=m1-m2 untuk
pengamatan berpasangan tersebut adalah

4.
Pendugaan Proporsi
Penduga
titik bagi proporsi p dalam suatu
percobaan binomial diberikan oleh statistik
, sedangkan X menyatakan banyaknya keberhasilan dalam
n ulangan. Dengan demikian, proporsi sampel
akan digunakan
sebagai nilai dugaan titik bagi parameter p
tersebut.


Bila
adalah proporsi
keberhasilan dalam suatu sampel acak berukuran n, dan
, maka selang Kepercayaan 100(1-a)% bagi
p untuk sampel besar adalah



dengan
adalah nilai z
yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva normal standard adalah
.


Ukuran Sampel
Bagi Pendugaan p
Bila
digunakan untuk
menduga p, maka kita percaya 100(1-a)%
bahwa galatnya tidak lebih besar dari
. Seringkali kita ingin mengetahui berapa besar sebuah
sampel harus diambil agar galat dalam menduga p tidak melebihi suatu nilai tertentu e. Ini berarti kita harus menentukan n sehingga
= e.



Jadi, apabila
digunakan untuk
menduga p, maka kita percaya 100(1-a)%
bahwa galatnya tidak akan melebihi suatu besaran tertentu e bila ukuran sampelnya diambil sebesar



Bila informasi awal tentang dugaan nilai
bagi p tidak dipunyai, dapat digunakan
rumus

5.
Pendugaan
Selisih Dua Proporsi
Bila
dan
masing-masing
adalah proporsi keberhasilan dalam sampel acak yang berukuran n1 dan
n2 serta
dan
, maka penduga titik bagi selisih antara kedua
proporsi populasi p1 – p2
adalah
. Sedangkan selang kepercayaan 100 (1-a)% bagi
p1 - p2 untuk
sampel besar adalah






dengan
adalah nilai z
yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva normal standard adalah
.


6. Pendugaan
Varians
Bila
adalah penduga titik bagi varians sampel acak
berukuran n yang diambil dari suatu populasi normal dengan varians s2, maka selang
kepercayaan 100(1-a)% bagi s2 adalah


dengan
adalah nilai
dengan derajad
bebas v = n-1 yang luas daerah di
sebelah kanannya sebesar
.



7.
Pendugaan Rasio Dua Varians
Bila
dan
masing-masing
adalah varians sampel acak bebas berukuran n1 dan n2 yang
diambil dari populasi normal dengan varians
dan
, maka penduga titik bagi rasio
adalah
, dan selang kepercayaan 100(1-a)% bagi
s12/s22 adalah







dengan
adalah nilai f untuk derajad bebas v1 dan
v2 yang luas daerah di sebelah kanannya sebesar
.


BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendugaan adalah proses
yang menggunakan sampel statistik untuk menduga atau menaksir hubungan.
Parameter yaitu populasi yang tidak di ketahui.
Pendugaan parameter berarti melakukan
estimasi terhadap nilai dugaan/taksiran suatu parameter tertentu, karena pada
umumnya nulai parameter suatu distribusi tidak diketahui.
Pendugaan parameter
diwujudkan dalam pembentukan selang kepercayaan, karena hampir tidak pernah
ditemukan nilai statistik tepat sama dengan nilai parameter.
Melakukan
estimasi terhadap nilai dugaan/taksiran suatu parameter tertentu, karena pada
umumnya nilai parameter suatu distribusi tidak diketahui.
B.
Saran
Hanya sampai sini
makalah yang dapat kami buat, kami juga belum memahami maksud dari isi malakah
tersebut sekiranya Ibu pengampu dapat menerangkan kepada kami, kami sangat
berterimakasih atas kemurahan Ibu untuk membagi ilmu kepada kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar