Rabu, 27 Maret 2019

Jendela Informasi islam "Hutang Janji"

JENDELA INFORMASI RABU 20 RAJAB 1440 27 MARET 2019 HUTANG JANJI Sesungguhnya perjalanan hidup manusia sudah diatur secara teliti dan terperici sesuai aturan Allah SWT. Awal kehidupan manusia dimulai dari alam ruh, kehidupan dunia dan berakhir di surga atau neraka. Perjalanan hidup ini disadari atau tanpa disadari kita pernah memberikan janji akan sesuatu kepada seseorang, apakah itu sekedar menyenangkan hati, kesungguhan hati atau sekedar ingin lepas dari kegundahan hati atas tekanan yang harus kita penuhi. Padahal kita tahu bahwa janji adalah hutang, amanah yang harus dipenuhi atas konsekwensi ucapan yang diikrarkan. Begitu pula janji dihadapan Allah SWT, ikrar yang pernah kita ucapkan sebelum ibunda melahirkan kita kedunia ini. Bilamana kita semua mau mengingat, atau membaca perjanjian yang pernah kita ikrarkan dan sepakati dengan Allah SWT, sebagaimana disebut dalam Al-Quran maka perjalanan hidup kita senantiasa berada di jalan yang benar dan diridoi Allah SWT. Namun kita lalai bahkan melupakannya, maka sangat mungkin perjalanan hidup kita akan menjauh dari jalan yang benar. Allah SWT berfirman: وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَالُوْا بَلٰى ۛ شَهِدْنَا ۛ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itub kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf 7: 172) Allah SWT telah mengambil kesaksian dari setiap jiwa atau ruh manusia. Kemudian Allah mempertanyakan tentang keimanan kita, setelah Allah SWT mengirimkan Rasul-Nya untuk membimbing kita sebagaimana dinyatakan dalam Alquran. Allah SWT berfirman: وَمَا لَـكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۚ وَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Artinya : "Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan Dia telah mengambil janji (setia)mu, jika kamu orang-orang mukmin." (QS. Al-Hadid 57: 8) Manusia secara fitrah memang melupakan ikrar perjanjian tersebut. Karena memang fitrah manusia itu pelupa bahkan suka ingkar. Tak satu alasan apapun bagi manusia dapat mengelak atas ikrarnya kepada Allah SWT di akhirat kelak. Karena manusia dibekali akal dan pikiran untuk menentukan jalan yang benar. Allah SWT telah mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk selalu mengingatkan kembali tentang perjanjian tersebut. Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟ Artinya : “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi....” Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa. Kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap insan adalah sesungguhnya tidak ada satu jiwa pun yang lahir ke dunia ini, kecuali Allah telah mengambil perjanjian dan kesaksian mereka ketika di alam ruh, bahwa Allah adalah Rabb mereka, dan Allah melakukan hal ini agar mengujinya dalam kehidupan dunia agar pada hari akhirat nanti tidak ada satupun manusia yang akan mengingkari tentang ke-Tauhid-an. Setiap manusia yang terdiri dari beragam warna, beragam bahasa, beragam kultur pada hakikatnya lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid kepada Allah ‘Azza wa Jalla). Ini merupakan warisan Robbani sekaligus modal dasar yang paling kokoh yang akan menentukan eksistensi setiap insan. Bagaimana nilai-nilai keyakinan yang diajarkan orang tua kepada anak serta pembinaan karakter yang diberikan terhadap anak, kelak yang akan menentukan akan menjadi seperti apa anak di kemudian hari. Semoga Allah SWT menolong kita dalam memenuhi janji yang telah kita ikrarkan dihadapan-Nya. SEMOGA BERMANFAAT